MOTIVASI BERPRESTASI

MOTIVASI BERPRESTASI
1.A. TIGA MOTIF SOSIAL MC. CLELLAND :
1.a.i. Motif beraffiliasi (affiliation motive) atau n-Aff
Yaitu motif yang akan mengarahkan tingkah laku seseorang dalam berhubungan dengan orang lain. Bagi dirinya keakraban dalam berhubungan dengan orang lain adalah tujuan utamanya dimana terdapat suasana yang penuh keakraban, santai, harmonis. Ia mempunyai perhatian besar terhadap diri orang lain, persoalan orang lain dihayati sebagaimana ia menghayati dirinya sendiri. Demikian pula toleransinya cukup besar.
Motif ini ditunjukkan melalui :
• Lebih suka bersama dan bergaul dengan orang lain dari pada sendirian
• Lebih mementingkan aspek-aspek interpersonal (hubungan manusia) dari pada aspek-aspek yang menyangkut tugas-tugas dalam pekerjaannya
• Berusaha mendapat persetujuan orang lain
• Lebih efektif bekerja dalam suasana bersahabat
Pemikirannya :
• Keinginan untuk mengadakan, memperbaiki atau memelihara persahabatan
• Keinginan untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan persahabatan

1.a.ii. Motif berkuasa (power motive) atau n-Pow
Ialah motif yang menyebabkan seseorang ingin menguasai atau mendominir orang lain dalam berhubungan dengan lingkungannya. Ia senang apabila ia dapat bertindak dan berkuasa atas orang lain, dan orang-orang yang ia kuasai itu mau berbuat seperti apa yang ia katakan.
Motif ini ditunjukkan melalui :
• Aktif dalam organisasi politik
• Peka terhadap struktur unterpersonal (atasan-bawahan dll) dari suatu kelompok
• Mencoba membantu orang lain tanpa diminta dan atau diinginkan orang yang bersangkutan
• Menunjukkannya melalui tindakan-tindakan, kata-kata, dll.



Pemikirannya :
• Pemikiran untuk berbuat sesuatu yang menimbulkan perasaan kuat, baik yang positif maupun negatif bagi orang lain.
• Berusaha menguasai orang lain dengan mengatur tingkah laku atau keadaan hidup orang lain

1.a.iii. Motif berprestasi (achievement motive) atau n-Ach
Adalah motif yang mengarahkan tingkah lakunya dengan titik berat pada tercapainya suatu prestasi tertentu. Mencapai atau memperoleh ssuatu yang lebih baik adalah suatu kebutuhan yang sulit dihilangkan, ia akan berusaha terus sampai pada suatu saat ia memperoleh apa yang diinginkannya itu. Sesuatu yang ada dalam pikiran orang-orang yang memiliki motivasi berprestasi ini adalah suatu usaha, perjuangan agar ia bisa memperoleh prestasi.
Ciri-cirinya :
• Rick Taker
Menyukai pekerjaan-pekerjaan/tugas-tugas dengan tingkat kesulitan moderat. Kurang bersemangat pada pekerjaan/kegiatan yang terlalu mudah dan atau terlalu sulit.
• Task Result Oriented
Aktifitas instrumental yang khas dan energik !
Memiliki motivasi/dorongan yang kuat untuk berhasil menyelesaikan tugasnya, tekun, keras hati, bekerja keras dan memiliki kemantapan hati untuk melakukannya.
Melihat keberhasilan/kegagalan bukan sebagai faktor yang disebabkan pihak luar dirinya, tetapi dirinyalah sebagai pengendalinya.
Bagi mereka berkarya tidak hanya sesuai target bahkan kalau bisa lebih baik daripada target. Dia selalu memiliki naluri senang, bahagia dan puas melakukan yang terbaik, tidak mengenal setengah-setengah.
• Self Confidence
Individual responsibility (tanggung jawab pribadinya) tinggi, demikian juga apabila bekerja dalam suatu kelompok, tanggung jawab terhadap kelompok juga tinggi, dimana sasaran kelompok dirasakannya sebagai sasaran pribadinya.
Mereka mempercayai kemampuannya sendiri, kemampuan bekerja sendiri, dapat bersikap optimis, dinamis, serta memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin.
• Originiality
Kemampuan untuk menemukan sesuatu yang asli dari pemikirannya sendiri, mampu menciptakan hal-hal yang baru yang tidak terikat pada pola yang ada. Kreatif dan cakap dalam berbagai bidang dan memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup banyak.



• People Oriented
Mampu mempergunakan orang lain sebagai feed back atau umpan balik bagi kepentingannya, fleksibel, mampu menerima kritik atau pendapat yang diberikan orang lain terhadap dirinya.
Memandang penting “Knowledge of Result” (mengetahui hasil) sebagai feed back untuk perencanaan masa depan
• Future Oriented
Mempunyai antisipasi kemungkinan-kemungkinan di masa datang

Sebenarnya ketiga motif tersebut ada dalam diri seseorang, namun kekuatan motif tersebut pada tiap orang akan berbeda atau tidak sama. Biasanya hanya satulah kuat, sehingga tampil ke dalam suatu bentuk tingkah laku yang nyata (overt) dan hal inipun tidak terlepas dari keadaan atau situasi lingkungan, apakah memungkinkan atau tidak lahirnya bentuk tingkah laku yang dikuasai oleh motif itu.
1.B. PERAN N-ACH DALAM PEMBANGUNAN UMAT
Jochen Roepke berpendapat bahwa suatu bangsa akan cepat berkembang apabila bangsa itu memperbanyak wiraswastawan (orang yang berorientasi pada kebutuhan untuk berprestasi) sebagai tenaga kreatif pelaksana perubahan. Hal ini telah dibuktikan oleh Jepang suatu negara kecil (dibandingkan Indonesia) dan porak-poranda akibat bom di Hirosima dan Nagasaki pada tahun 1945, dalam waktu relatif singkat yaitu 30 tahun telah mampu membangun negaranya, bahkan kini menjadi kiblatnya perkembangan teknologi canggih mutahir. Kunci keberhasilan Jepang itu ternyata terletak pada kemampuan Jepang menciptakan dan menyediakan wiraswastawan besar sebanyak 2% dan wiraswastawan kecil sebanyak 20% dari jumlah penduduknya.
Maslow menyatakan bahwa masyarakat yang sedang mundur keadaannya, dibutuhkan seratus wiraswastawan bukan ahli ekonomi, politikus atau insinyur.
Masyarakat yang memiliki nilai kewiraswastaan bukan berarti masyarakat yang kaya akan materi, tetapi masyarakat yang kaya akan motivasi kerja. Seorang wiraswastawan adalah seorang innovator yang akan mampu menciptakan cara-cara baru, metode baru, produksi baru, pasar-pasar baru, sehingga mampu meratakan dan menaikkan pendapatan masyarakat.

0 komentar:

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic
Powered by Blogger.

Followers

OUR FACEBOOK

Sponsor Blog

Site Info

Copyright © 2012 Makalah Dunia ModernTemplate by :Urangkurai.Powered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.