Produksi berasal dari kata dasar produk yang punya arti buatan atau hasil, sedangkan produksi sendiri punya arti pembuatan atau menghasilkan. Kalau ditambahi didepannya “re” maka berarti pembuatan kembali sesuatu yang sudah ada atau dalam kata yang sederhana disebut perkembangbiakan. Dengan demikian produksi adalah pembuatan pertama kali sedangkan reproduksi merupakan pembuatan yang kedua atau diatasnya(3,4,5,…). Tapi reproduksi dalam skripsi ini dimaksudkan bukanlah penciptaan manusia yang kedua yaitu Hawa disamping juga bukan penciptaan manusia pertama yaitu Adam a.s. dan juga bukan penciptaan manusia yang tidak ilmiah atau tidak sesuai dengan sunatullah, seperti nabi Isa a.s. Yang kami maksud dengan istilah reproduksi manusia disini adalah proses penciptaan kembali manusia yang berlangsung didalam kandungan ibu dan dengan proses yang ilmiah. Dengan kata lain reproduksi manusia adalah proses perkembnagbiakan manusia dalam upaya untuk mempertahankan populasinya.
Nabi Adam termasuk dalam wilayah produksi manusia bukan reproduksi manusia. Qurais Shihab mengatakan bahwa Al-Qur’an dalam mengungkapkan penciptaan Adam dengan saat mengungkapkan penciptakan manusia umum ada perbedaan. Untuk konteks penciptaan Adam Al-Qur’an selalu mengunakan bentuk tungal atau mengunakan kata Annas(الناس), Shad [38]: 71,
Artinya:
“ ketikan tuhanmu berfirman kepada malaikat Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah”.
Sedangkan untuk menunjuk penciptaan manusia umum saja atau manusia umum dengan Adam as, Al-Qur’an selalu mengunakan bentuk jamak dan dengan kata insan(الانسان). At-Tin[95]:4,
Artinya:
“ Sesungguhnya Kami telah menjadikan manusia dalam bentuk yang sebaik- baiknya.”
Ha1 itu untuk menunjukkan perbedaan proses kejadian manusia secara umum dan proses kejadian Adam a.s. Penciptaan manusia secara umum, melalui proses keterlibatan Tuhan bersama selain-Nya, yaitu ibu dan bapak. Keterlibatan ibu dan bapak mempunyai pengaruh menyangkut bentuk fisik dan psikis anak, sedangkan dalam penciptaan Adam, tidak terdapat keterlibatan pihak lain termasuk ibu dan bapak. , contoh ayat yang menunjukkan penciptaan Adam dan manusia umum, Ini bisa dijumpai dalam surat Al-Hijr ayat 26,
Artinya:
“Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”
Jalaludin as suyuti dalam kitabnya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan manusia didalam ayat tersebut adalah nabi Adam a.s, ini karena pada ayat sesudahnya konteksnya adalah berbicara sujudnya malaikat dan pembangkangan Iblis untuk sujud pada nabi Adam. Tapi meski konteksnya berbicara penciptaan Adam tapi juga berlaku manusia umum karena nabi Adam dan manusia umum diciptakan dari tanah.
Dan penciptaan nabi Isa a.s dan Hawa juga tidak dalam wilayah pembahasan ini karena proses penciptaan keduannya tidak berjalan dengan sewajarnya yang biasa dialami manusia pada umumnya. Sebenarnya ada kesamaan antara penciptaan nabi Adam dan nabi Isa karena keduannya saman-sama diciptakan dari tanah, seperti dalam ayat berikut, Ali imran[3]:59,
Artinya:
“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, Kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), Maka jadilah Dia.”
Penciptaan manusia global, berbeda prosesnya dengan penciptaan nabi Adam ataupun nabi Isa. Keduanya tanpa mengalami proses yang rumit didalam rahim ibu dan tanpa proses ilmiah. Al-Qur’an menginformasikan manusia umum penciptaannya juga berasal dari tanah seperti penciptaan Adam dan Isa alihimassalam,mungkin inilah mengapa pada surat Al-Hijr ayat 26 mengunakan kata insan meskipun dalam konteksnya berbicara tentang asal penciptaan nabi adam mungkin karena asal penciptaan nabi Adam sama dengan asal penciptaan manusia pada umumnya yaitu sama dari tanahnya maka ayat tersebut mengunakan kata insan (الانسان) tapi bedannya kalau penciptaan manusia umum melalui proses yang dilalui didalam rahim ibu. Setelah berupa tanah nabi Adam dan nabi Isa atas kehendak Allah kunfayakun maka wujudnya menjadi sempurna. Sedangkan manusia umum melalui berbagai tingkatan, Al-Insiqaq{84} ayat 19,
Artinya:
“ Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).”
Proses tersebut yang akan kita bahas dalam skripsi ini dalam prespektif Al-Qur’an. Proses reproduksi manusia yang ada didalam Al-Qur’an tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan yang ditemukan oleh para ilmuwan pada adad 20M, padahal Al-Qur’an menyampaikannya jauh sebelumnya, pada saat manusia masih buta teknologi dan sains, tapi keakuratannya tidak bisa diragukan.
Khusus Penciptaan nabi Isa, kalau dijelaskan lewat ilmu pengetahuan bisa ada kemungkinkan itu terjadi Seperti apa yang di ungkapkan professor Georinger, kelahiran mahluk hidup bisa terjadi tanpa melibatkan pihak laki-laki, karena ilmu pengetahuan modern sekarang telah mengungkapkan bahwa beberapa binatang yang ada di muka bumi ini dilahirkan dan direproduksi tanpa perbuatan dari spesies jantan. Sebagai contoh, lebah jantan memiliki telur tidak lebih dari satu yang mana telur tersebut tidak dibuahi oleh pejantan, sedangkan telur yang dibuahi pejantan itu berfungsi sebagai betina. Lagi pula, lebah jantan diciptakan dari telur ratu tetapi tidak mengalami pembuahan dari pejantan. Ada beberapa contoh lain selain contoh binatang ini di muka bumi. Terlebih Iagi manusia sekarang memiliki peralatan ilmiah yang membangkitkan semangat telur betina dari beberapa organisme untuk itulah telur ini berkembang tanpa pembuahan dari pejantan.
Produksi Dan Reproduksi Manusia
Powered by Blogger.
0 komentar:
Post a Comment