Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antar keluarga, sekolah, dan masyarakat, bahkan menjadi tanggung jawab seluruh bangsa Indonesia. Karena dengan adanya pendidikan maka seseorang itu akan mempunyai pengetahuan tentang suatu wawasan pendidikan.
Dan awal pendidikan itu di mulai sejak anak usia dini atau sejak lahir karena pendidikan usia dini pada dasarnya berpusat pada kebutuhan anak, yaitu pendidikan yang berdasarkan pada minat, kebutuhan, dan kemampuan sang anak. Oleh karena itu, peran pendidik sangatlah penting. Dan pendidik harus mampu memfasilitasi aktivitas anak dengan material yang beragam.
Berdasarkan UUSPN ( Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional ) pengertian pendidikan anak usia dini adalah “suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”. ( UUSPN, 2003 : 4 ).
Memang dengan demikian bahwa pendidikan anak itu merupakan modal terbesar yang dimiliki bangsa untuk mewujudkan cita - cita bangsa kelak. Berhasil atau tidaknya langkah yang sudah kita rintis ini sangat bergantung pada generasi penerus kita nanti.
Oleh karena itu kita seharusnya sedapat mungkin mengupayakan agar si penerus ini tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin, sehingga mereka kelak akan mampu mewujudkan apa yang diinginkan bangsa dengan tepat bahkan lebih dari apa yang kita harapkan, dan karena itulah anak sejak kecil sudah harus diberikan pendidikan ( Iwan, 2001 : 1 ).
Pengertian pendidikan anak usia dini menurut Hj. Maryam Halim, adalah “suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”. ( Halim, 2005 : 123 ).
Kemudian berdasarkan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya pendidikan di mulai sejak anak usia dini yang terbagi ke dalam 4 tahapan yaitu”
1) Masa bayi usia 0 - 12 bulan.
2) Masa toddler ( balita ) usia 1 - 3 tahun.
3) Masa Pra Sekolah usia 3 - 4 tahun.
4) Masa kelas awal SD usia 6 - 8 tahun”. ( Sopenaryo, 2004 : 6 ).
Dan di Taman Kanak-kanak ( TK ) Dharma Wanita Persatuan Dungus, Cerme, Gresik, seorang guru di TK tersebut telah memberikan pembelajaran pendidikan agama Islam pada anak usia dini. Karena pendidikan agama Islam merupakan segala usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan asuhan terhadap anak agar kelak setelah pendidikannya dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agamanya serta menjadikannya sebagai way of life ( jalan kehidupan ) sehari - hari, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial kemasyarakatan.
Memang pada dasarnya pendidikan agama Islam ditanamkan bagi anak-anak sejak usia kecil atau usia dini sampai ketika besar nanti agar anak tersebut dapat mengetahui tentang ajaran - ajaran Islam.
Karena itulah di tengah zaman globalisasi ini di mana informasi - informasi negatif dari barat yang mempengaruhi anak - anak yang hendak menjauhkan kita dari Islam tiada henti-hentinya membanjiri anak - anak TK, karena itu untuk mengajak generasi Islami anak usia dini diarahkan anak - anak kita menjadi generasi yang sholeh yang akan mengembalikan kejayaan Islam dan yang akan menolong kedua orang tuanya ketika sudah meninggal dunia.
Sebagaimana disabdakan oleh Rasullulah SAW yang berbunyi:
وَعَنْ اَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ :قَالَ رَسُوْلُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ اَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ اَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ (رواه مسلم)
Artinya: Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah s.aw. bersabda:“Apabila anak Adam (manusia) itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga perkara yaitu: Shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang sholeh yang mendo’akannya”. ( HR.Muslim ) dalam ( Shabir, 1992 : 281).
Atas dasar inilah Taman Kanak - Kanak Dharma Wanita Persatuan Dungus, Cerme, Gresik dikembangkan dengan maksud untuk merebut fitrah anak sebelum dikotori oleh informasi-informasi negatif dari barat yang hendak menjauhkannya dari Islam. Sebab informasi - informasi dari barat itu dapat sedikit demi sedikit mempengaruhi anak usia dini khususnya di TK, sebagai contoh film - film dari budaya barat yang tidak pantas dilihat anak kecil, memang pada kenyataannya memang banyaknya film - film dari barat yang terdapat di televisi di zaman sekarang ini. Karena itulah sebagai orang tua dapat memberikan bimbingan dan mendampinginnya bagi anak - anaknya ketika menonton televisi dan bagi guru dapat memberikan pembelajaran pendidikan agama Islam pada anak usia dini dengan ajaran - ajaran yang bernuansa Islami agar anak usia dini dapat mengetahui ajaran Islam secara baik dan benar.
Pentingnya Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Dini
Powered by Blogger.
Blog Archive
-
▼
2010
(215)
-
▼
April
(23)
- Ciri-ciri Kurikulum Berbasis Kompetensi
- Pokok-pokok Materi Kurikulum Pendidikan Agama Islam
- Faktor-faktor Kurikulum Pendidikan Agama
- Tujuan Kurikulum yang Terkandung di dalam Kurikulu...
- Fungsi Kurikulum dilihat dari Tiga Sudut
- Pengertian Kurikulum Taman Kanak-kanak
- Pengertian Kurikulum Pendidikan Agama Islam
- Pengertian Kurikulum
- Evaluasi pendidikan agama Islam
- Metode Pendidikan Agama Islam
- Materi Pendidikan Agama Islam
- Materi Pendidikan Agama
- Dasar dan Tujuan Pendidikan
- Pengertian Pendidikan Agama Islam
- Pentingnya Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pad...
- Pengertian Motivasi
- Makalah Manusia Sebagai Makhluk Pendidikan
- Klasifikasi dan Jenis-Jenis Kemiskinan
- Devinisi Kemiskinan
- Pendidikan VS Pengangguran
- بِِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Dalam blog ...
- Hukum dan Rukun ISTINJA'
- Perjalanan Hidup
-
▼
April
(23)
0 komentar:
Post a Comment