Pengertian Motivasi dan Pengaruhnya dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.        Berkaitan dengan pengertian motivasi psikolog menyebutkan motivasi sebagai konstruk hipotetis yang digunakan untuk menjelaskan keinginan, arah, intensi, dan keajengan prilaku yang diarahkan oleh tujuan. Dalam motivasi tercakup konsep-konsep seperti kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan beravilia, kebiasaan, dan keingin tahuan seseorang terhadap sesuatu (Dr. Hamzah B. Uno, Mpd, 2009, hlm. 3-4).
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto bahwa:
Motivasi adalah pendorong suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. (Ngalim Purwanto, 2007, hlm. 71)
Menurut kebanyakan definisi, motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu menggerakkan, mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia.
Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu, memimpin seseoarng untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, respon-respon efektif, dan kecendeungan mendapat kesenangan. Motivasi juga mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan orientasi tujuan, tingkah laku individu diarahkan terhadap sesuatu, untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan (Reinforce) intensiatas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.
Sejalan apa yang diuraikan diatas, Holy dan Miscel dalam buku educational administration mengemukakan bahwa:
Motivasi dapat di definisi kekuatan-kekuatan yang komplek, dorongan-dorongan kebutuhan pernyataan-pernyataan ketegangan (tension states), atau mekanisme-mekanisme yang lainnya yang memulai dan menjaga kegiatan-kegiatan yang diinginkan kearah pencapaian tujuan-tujuan personal (Holy dan Miscel, 1982, hlm. 137)
Bertolak dari definisi diatas, maka dikatakan bahwa motivasi guru adalah suatu usaha yang didasari oleh guru untuk menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku siswa agar ia terdorong untuk berindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu yaitu tercapai tujuan pendidikan seperti yang diharapkan.
Dalam hal proses belajar mengajar ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru ketika memotivasi siswanya dalam hal belajar yang meliputi:
a.                  Menumbuhkan kegairahan dan kesediaan untuk belajar.
Seseorang guru yang berpengalaman, tidak berusaha mendorong muridnya untuk mempelajari muridnya sesuatu di luar kemampuannya, dan ia juga tidak akan memompakan ke otaknya pengetahuan yang tidak sejalan dengan pengalaman yang lalu. Guru juga tidak akan menggunakan metode yang tidak sesuai dengan mereka.
Factor yang mempengaruhi dalam kegairahan dan kesediaan anak didik adalah sebagai berikut:
1)                              Kematangan
2)                              Pengalaman yang lalu
3)                              Kesesuaian materi pelajaran dengan metode pengajaran
4)                              Kedaan kejiwaan anak didik dan kadar penyesuaian dirinya denga kedaan lingkungan. (Zakiyah Djarajat, 1992, hlm. 23)
Dengan demikian dalam proses belajar mengajar guru harus memperhatikan kedaan murid, tingkat pertumbuhan dan perbedaan perorangan yang terdapat diantara mereka.
b.                  Membangkitkan minat murid
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik, karena tidak ada daya tarik baginya sehingga siswa malas belajar karena tidak memperoleh kepuasaan dari pelajaran itu. Jika terdapat siswa kurang minat dalam belajar, guru harus dapat mengusahakan agar sisiwa mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan, serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-cita serta kaitanyya denga bahan pelajaran yang dipelajari itu.
Dr. Slameto mengatakan bahwa: minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang diminati. Kegiatan yang diminati seseoarng diperhatikan terus menerus dan disertai dengan rasa senang (Slameto, 2007, hlm. 59).
Dalam proses belajar mengajar guru harus dapat membangkitkan murid terhadap pelajaran, karena dalam hal itu, tidak dilakukan maka akan timbul beberapa permasalahan diantaranya: murid menjadi malas belajar dan kemungkinan dia akan meremehkan bahkan akan mengabaikan pelajaran. (Zakiyah Djarajat, 1982, hlm. 26)
Dengan demikian jelaslah betapa pentingnya membangkitkan minat anak-anak didik dalam proses mengajar bagi guru.
Adapun untuk menumbuhkan bakat, sikap dan nilai yang ada pada diri siswa tentunya banyak sekali aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh guru dalm proses belajar. Diantara pokok-pokok yang penting adalah menciptakan lapangan social dan menggerakkan pikiran serta tubuh secara teratur dengan langkah-langkah yang direncanakan sehingga menjadi keharusan bagi siswa untuk mengikutinya dan mengambil tempat didalamny, agar berbentuk nilai-nilai, sikap dan tujuan bersama. Diantara pokok penting lainnya adalah guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan bekerja sama dengan kelompok.
Dr. Zakiyah Djarajat mengatakan: "Dan hendaknya sekolah harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, lingkungan, sehingga ada kesempatan bekerja sama antara sekolah dan orang tua, sehingga mudah bagi pendidik dalam mebina dan menumbuhkan bakat, siakp dan niali-nilai itu tumbuh pada pribadi-pribadi yang disengangi oleh siswa (Zakiya Djarajat, 1982, hlm. 34)
Apabila bakat, sikap dan niali-nilai itu tumbuh pada pribadi-pribadi secara disenangi dan sesuai dengan pribadinya maka, proses belajar siswa akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Hal ini sesuai pendapat Sumadi Surya Bata yang mengatakan bahwa: "Seseorang akan lebih berhasil kalau dia belajar dalam lapangan yang sesuai dengan bakatnya demikian pula dalam lembaga kerja seseorang akan lebih berhasil kalau dia bekerja dalam lapangan yang sesuai dengan bakatnya (Sumadi Surya Bata, 1991, hlm. 167)
c.                  Mengatur proses belajar mengajar
Sebenarnya mengatur proses belajar mengajar akan mempermudah mengatur anak didik dalam mempelajari, mengusai dan mendapat menfaat dari pengaturan tersebut serta menyimpangnya dalam waktu yang cukup lama atau dengan kata lain didalam proses belajar mengajar perlu adanya perencanaan yang berarti untuk mencapai suatu tujuan pengajaran.
Beberapa pernyataan diatas sesuai dengan pernyataan Oemar Humalik Yang menyatakan bahwa: “Rencana belajar yang baik membantu untuk mengontrol, menilai dan memeriksa sampai diamana tujuan belajar itu dapat dicapai secara baik. (Oemar Humalik, 1983, hlm.32)
Agar dapat mencapai hal tersebut diatas, perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1)                              Tujuan harus jelas dalam pikiran anak didik
2)                              Materi pengajaran harus mempunyai arti bagi anak didik
3)                              Menyusun materi pengajaran, dan berbagai kegiatan pengajaran dalam bentuk suatu pengajaran dan sekitar masalah-masalah yang sesuai dengan anak didik.
4)                              Pembagian kegiatan dan materi pembelajaran secara baik.
5)                              Pengikut sertaan anak didik alam hal membuat langkah-langkah dan merangcang sebanyak mungkin kegiatan mereka.
6)                              Menumbuhkan pengaruh belajar dalam kehidupan nyata
Tugas dari sekolah adalah menyiapkan generasi untuk kehidupan dalam masyarakat nantinya sekolah sebagai wadah membina dan membimbing anak agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan harus memberikan bekal yang maksimal mungkin serta bermanfaat bagi kehidupan di masyarakat nanti. Oleh karena itu pengajaran disekolah jangan sampai dipusatkan pada hal-hal yang terasing dengan lingkungan dan kehidupan masa depan. Pengajaran disekolah harus ada persamaan antara suasana pengajaran disekolah dengan suasana kehidupan diluar sekolah. Persamaan tersebut diterbatas pada materi pelajaran saja akan tetapi mencakup cara murid berfikir dan bersikap.
Dr. Zakiyah Djrajat mengatakan: “Agar belajar berjasil dan berguna didalam kehidupandiluar sekolah haruslah guru mengerti dasar-daser yang mungkin terjadinya perpindahan pengaruh belajar kedalam kehidupan diluar sekolah. (Dr. Zakiyah Djrajat, 1992, hlm. 23)
Jadi, supaya terjadi perpindahan pengaruh belajar terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu adanya persamaan antara suasana pengajaran disekolah sehingga bila anak didik telah selesai pendidikannya maka tidak akan canggung lagi untuk bekerja dan berkumpul dalam masyarakat akrena jauh sebelumnya sudah dipelajari disekolah.
d.                 Menumbuhkan hubungan manusiawi dalam proses belajar mengajar
Kegairahan anak didik atau penolakan terhadap suatu pengajaran, kemauan untuk pergi kesekolah atau lari dari sekolah, sering kali disebabkan oleh adanya hubungan yang kurang harmonis antara siswa dengan gurunya atau karena ada maslah dengan temannya, sebaiknya guru harus bias menjaga perasaan anak didiknya, saying kepada mereka, memperhatikan kepentingan mereka, menyelesaikan kepentingan mereka, menyelsaikan persoalan mereka dan berusaha untuk mengahadapi semua keadaan yang membawa anak didik kepada pertumbuhan dalam arah yang sehat.
Dr. Zakiyah Djrajat mengatakan “maka sebaiknya guru mengenal sifat-sifat yang jika dimilikinya akan mempunyai pengaruh dalam pengutamaan anak didik terhadapnya dan terhadap pelajaran yang diberikannya, sifat-sifat tersebut adalah:
1)                                Suka bekerja sama dan demokratis
2)                                Penyayang
3)                                Mengahargai kepribadian anak didik
4)                                Sabar
5)                                Memilih pengetahuan, keterapilan, dan pengalaman yang bermacam-macam
6)                                Perawakan yang menyenangkan dan kelakuan baik
7)                                Toleran
8)                                Mantap dan stabil
9)                                Ada perhatian terhadap persolan anak didik
10)                            Lincah
11)                            Mampun memuji perbuatan baik dan menghargai anak didik
12)                            Cakap dalam pelajarang
13)                            Mampu meimpin secara baik (Dr. Zakiyah Djrajat, 1992 hlm. 44)
Jadi, guru yang kurang berinteraksi dengan siswa menyebabkan proses belajr mengajar kurang lancer dan siswa merasa jauh dari gurunya.

0 komentar:

English French German Spain Italian Dutch Russian Brazil Japanese Korean Arabic
Powered by Blogger.

Followers

OUR FACEBOOK

Sponsor Blog

Site Info

Copyright © 2012 Makalah Dunia ModernTemplate by :Urangkurai.Powered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.